This is Yoga Utama blog's

Thank you for visiting.

This is Yoga Utama blog's

Thank you for visiting.

This is Yoga Utama blog's

Thank you for visiting.

This is Yoga Utama blog's

Thank you for visiting.

This is Yoga Utama blog's

Thank you for visiting.

Jumat, 29 Maret 2013

Cara Merawat Kamera DSLR


Nikon d4 productshot 1
Kamera digital seperti halnya barang elektronik konsumen lainnya, membutuhkan perawatan ekstra. Mereka memiliki komponen sensitif yang mudah rusak kalau kita ceroboh memegangnya. Berikut beberapa hal praktis agar kamera dan lensa anda lebih awet:
  1. Kecuali kalau kamera atau lensa anda jelas-jelas dinyatakan waterproof atau weather sealed, jauhkan mereka dari air dan basah. Air bisa menimbulkan kelembaban didalam internal kamera dan bisa membuat komponen internal rusak. Kamera weather sealed juga bukan berarti anda bisa memasukannya ke air.
  2. Batere lithium-ion biasanya bertahan dalam 500 kali siklus recharge sebelum kerjanya mulai menyusut, kalau memang sudah waktunya jangan kaget kalau memang minta ganti. Buang sampah batere ditempat khusus (meskipun pengelolaan sampah kita tidak pernah memisahkan jenis limbah apapaun).
  3. Selalu jaga kebersihan lensa. Saat membersihkan lensa, jangan langsung semprotkan cairan pembersih ke lensa, semprotkan dulu ke lap microfiber sedikit saja lalu baru usapkan lap microfiber tersebut ke lensa. Anda bisa membeli lap microfiber di swalayan besar.
  4. Matikan kamera sebelum mengeluarkan batere atau memory card dan saat anda mencolokkan ke komputer, kamera memiliki komputer didalamnya dan bisa jadi tidak tahan terhadap perubahan arus listrik secara mendadak.
  5. Strap kamera ada agar kamera anda tidak gampang jatuh dengan tidak sengaja, kalau memang merasa tidak nyaman memakai strap bawaan, belilah yang lebih nyaman.
  6. Hindari meninggalkan kamera didalam mobil dalam waktu yang lama apalagi jika mobilnya terkena panas matahari langsung. Kamera memiliki rentang suhu aman dan akumulasi panas didalam mobil beresiko melebihi rentang tadi.
  7. Kandungan garam dilaut bersifat korosif bagi komponen logam yang ada di dalam kamera maupun lensa sehingga berpotensi menghasilkan karat. Setelah memotret di dekat laut, bersihkan kamera dengan lap yang sedikit dibasahi untuk menghilangkan sisa garam yang menempel di kamera, sedikit saja jangan terlalu banyak. Setelah itu lap lagi dengan lap hingga benar-benar kering.
  8. Kamera dan lensa memiliki bagian bergerak seperti tombol, dial, engsel pintu batere dan memory card, focusing ring dan putaran zoom lensa. Kalau ada yang macet jangan diputar atau dibuka dengan paksa. Kalau memang tidak paham, bawa ke teman yang paham atau bawa ke service center. Kalau dipaksa bisa jadi ada bagian yang patah.
  9. Baca tips mengganti lensa DSLR saat anda memotret diluar ruangan untuk meminimalkan resiko kemasukan debu.
  10. Periksa ada tidaknya debu di sensor kamera DSLR anda , kalau memang terdeteksi ada, gunakan blower. Jika blower tidak bisa menghilangkan debu, bawa ke service center.
  11. Simpan kamera di tempat yang kering dan tidak terkena cahaya matahari langsung. Kalau memang ada budget, beli dry box atau dry cabinet sehingga kita bisa mengontrol tingkat kelembaban. Alternatif murah adalah memakai silica gel.
sumber : belajarfotografi.com

Bagian-Bagian Kamera DSLR


Bagian-bagian Body Kamera DSLR
1. Lensa
Ini adalah salah satu kelebihan kamera DSLR adalah pada lensanya dimana zoom dan focusnya bisa diatur secara manual atau otomatis. Nah kita juga memilih jenis lensa sesuai dengan kebutuhan dan fotografi apa yang digeluti.
2. Grip
Grip adalah bagian menonjol di bagian kanan anatomi kamera DSLR yang fungsinya sebagai pegangan kamerasupaya kita bisa memegang kamera dengan kuat. Di dalam grip ini terdapatbaterai kamera.
3. Tombol lensa
Tombol ini fungsinya sebagai pengunci lensa dengan bodi kamera DSLR.
Gambar 1
Canon 600D bagian depan
4. Stabilizer
Biasanya terdapat pada lensa-lensa yang ada auto fokusnya dan dbawahnya ada tombol apakah focus lensa akan dijalan secara manual atau auto.
5. Shutter
Tombol yang digunakan untuk mengeksekusi pengambilan gambar.
6. Tombol Flash
Digunakan untuk mengaktifkan flash pada kamera DSLR.
7. Dial
Tombol dial digunakan untuk mengatur kecepatan rana (shutter speed)
8. Tombol display
Untuk menampilkan gambar yang telah di ambil.
9. Thumb-wheel
Ini merupakan tombol modus pemotretan, disini kita bisa menggunakan basic zone untuk belajar fotografi awal-awal dan creative zone untuk fotografi yang sudah advance.
10. Built in Flash llight
Lampu flash internal, cukup untuk penerangan tapi hanya bisa menghadap satu arah. Bagi yang baru belajar fotografi cukup menggunakan menggunakan flash internal.
11. Anti red Eye
Penangkal mata terlihat merah saat menggunakan lampu flash.
Gambar 2
Canon 600D bagian belakang
12. View Finder
View finder merupakan istilah lain dari jendela bidik. Jadi apapun output yang dilihat akan sama hasilnya jika dilihat dari view finder atau LCD. Di view fider juga ada informasi-informasi seputar kecepatan apperture, titik focus, metering, dan sebagainya. Nah dibagian view finder ini ada bagian karet seperti bantalan yang disebut eye pieces, fungsinya untuk menahan cahaya yang masuk view finder supaya objek benar-benar real.
13. Monitor LCD
Monitor LCD disini memiliki 3 fungsi. Fungsi pertama adalah untuk melihat hasil gambar yang sudah di foto. Kedua adalah untuk menampilkan info-info dan setingan pada kamera. Dan terakhir adalah untuk life view . Feature life view ini fungsinya sama seperti view finder yaitu sebagai alat melihat objek yang dibidik.
14. Tombol navigasi
FUngsi untuk mengendalikan fungsi kamera dan membantu melihat gambar yang sudah diambil. Tiap-tiap kamera DSLR berbeda-beda dalam menampilkan fitur ini. Ada yang berbentuk scroll , analog, dan tombol 4 arah biasa. Untuk kamera dslr canon tombol 4 arah merupakan short cut white balance, jenis auto focus,picture style, dan drive mode.
15. Tombol AV
Tombol ini untuk mengatur bukaan diafragma atau aperture. Bukaan diafragma tergantung jenis lensa yang dipakai.
16. Tombol Fn/Q
Merupakan salah satu tombol pengaturan menu, bisa digunakan untuk setting white balance dan metering etc.
17. Tombol Zoom in zoom out
Fungsinya bukan meng zoom objek pada saat membidik tapi meng zomm gambar yang sudah kita foto yang muncul di LCD.
18. Tombol life view
Digunakan untuk membidik objek lewat LCD.
19. Tombol Menu dan info
Menu untuk pengaturan kamera DSLR sedangkan info untuk mengetahui info foto yang diambil.
20. Tombol preview
Untuk melihat hasil foto yang telah diambil
21. Tombol hapus
Tombol untuk menghapus foto dari memori.
sumber : lensafotografi.com

Tips Pengambilan Sudut Dalam Fotografi


Cara-cara yang akan saya jelaskan  akan banyak digunakan dalam fotografi fashion, model, dan prewedd namun anda bisa juga mencobanya untuk beberapa genre fotografi  lainnya walau tidak semua teknik fotografi yang saya jelaskan bisa diaplikasikan
  1. Profile Angle
Teknik Fotografi
Pengambilan Foto dengan sudut Profile
Pengambilan gambar dengan sudut(angle) profile adalah dari samping objek utama dengan membentuk sebuah sudut 900 baik itu. Seperti namanya sudut pengambilan gambar memang diperuntukan menonjolkan  profil seorang objek. Teknik fotografi pengambilan gambar semacam ini dalam sebuah foto dapat diterapkan dalam beberapa action atau gaya, misalnya objek utama sepasang kekasih yang sedang berjalan menuju suatu tempat. Dalam sudut pengambilan gambar seperti ini jangan lupakan pencahayaan yang tepat, bila anda dalam ruangan pastikan sumber cahaya menerangi bagian yang akan dipotret, kalau bisa seluruh objek dapat diterangi oleh cahaya agar tidak menciptakan bagian gelap kecuali anda ingin bermain-main dengan pencahayaan.
  1. Full Frontal Angle
Teknik Fotografi
Pengambilan Foto secara full frontal
Teknik fotografi ini mengambil sudut gambar dimana letak objek dan kamera berada pada posisi sejajar sehingga tercipta sebuah bentuk yang proporsional. Kamera dan obek akan saling berhadap-hadapan  sehingga seluruh badan seperti wajah, dada dan tangan terlihat. Letakkan kamera sejajar dengan mata objek agar pemirsa anda merasa seperti melihat dan berhadapan secara langsung dengan objek. Sebaikannya anda meletakkan  sumber cahaya juga berada didepan objek sehingga menerangi seluruh  area muka namun Anda juga bisa bermain-main dengan arah cahaya disini dengan meletakkan sumber cahaya dari arah samping kanan kiri bahkan dari belakang untuk meciptakan foto yang artistik.
  1. Side angle
Pengambilan gambar dari side angle
Pengambilan gambar ini meletakkan posisi objek agak sedikit menyerong ke kiri atau kanan. Teknik fotografi ini membentuk sudut 30sampai 600. Sudut yang dibentuk akan memberikan kesan ada bagian tubuh yang ingin ditonjolkan, umumnya bahu atau dada. Dalam sudut pengambilan gambar mata yang letaknya terjauh dari lensa harus tetap terlihat dan harus tetap terkena pencahayaan yang lembut.
  1. High angle
Teknik Fotografi
Pengambilan gambar dengan sudut high angle
Pengambilaan gambar dilakukan dari arah atas objek, Penggunaan teknik fotografi ini akan memberikan kesan kecil atau untuk menonjolkan bagian atas baik itu rambut atau mata dari seorang objek dan memberikan kesan dramatis dan ada baiknya mempersempit ruang di kanan kiri objek sehingga focus pada objek. Selain mempersempit ruang, gunakan juga DoF yang sempit untuk menonjolkan objek utama. Bagian yang blur akan mempermanis foto yang anda hasilkan, saran saya gunakan baju dengan warna yang tidak ramai dan gunakan  background berwarna putih bila memungkinkan. Hindari ada objek lain yang dapat mengganggu dan dapat menggunakan kamera dengan posisi vertikal. Pencahayaan yang digunakan diharapkan dapat merata pada bagian wajah agar detail wajah terlihat (terutama mata) karena pengambilan sudut ini diperuntukan untuk bagian wajah juga.
  1. Low angle
Low angle
Cara ini umumnya digunakan untuk memberikan kesan tinggi/besar,teknik fotografi ini dilakukan dari arah bawah objek dan dapat juga digunakan untuk menonjolkan bagian-bagian tertentu yang terdapat pada bagian bawah objek. kesan yang didapat dari  bila fotografer juga memperlebar focus foto adalah tertangkapnya suasana dimana objek berada. Teknik fotografi ini cocok untuk mengambil suasana background yang akan mempermanis foto namun ingat jangan memotret di keramaian karena akan banyak objek pengganggu.  Suasana alam yang  agak kosong seperti halaman atau padang rumput akan sangat cocok untuk pengambilan sudut ini. Bila anda tidak dapat mencari suasana alam, anda bisa manfaatkan suasna gedung-gedung tua dan lingkungan sekitarnya menjadi background.
  1. Back Angle
Teknik Fotografi
Back Angle Photo
Pengambilan gambar yang dilakukan dari belakanng objek, teknik back angle dapat menampilkan bagian wajah atau bagian belakang objek saja. Usahakan dalam teknik fotografi sisi mata terjauh tetap terlihat jika pengambilan back angle memperlihatkan bagian wajah. Anda bisa mempraktekan cara ini pada saat sunset/sunrise, ada dua pilhan anda ingin foto siluet atau tidak. Bila siluet maka tidak perlu ada cahaya tambahan, namun bila ingin memperlihatlan suasana sunset atau sunrise dan wajah objek terlihat maka perlu menggunakan lampu flash dan jangan lupa flash diffuser agar cahaya terlihat lebih lembut dan merata.
Sebelum Anda melakukan pengambilan gambar, ada baiknya anda berpikir sejenak untuk menentukan sudut pengambilan gambar. Karena hal tersebut memiliki dampak besar pada komposisi foto kita dan tentunya akan berpengaruh pada foto yang dihasilkan. Tidak ada salahnya mengambil gambar dari sudut pandang tidak biasa atau ekstrem sekalipun, karena terkadang hal tersebut dapat memberikan kesan unik pada foto yang dihasilkan. Bila anda sudah memahami cara pengambilan sudut gambar jangan lupa untuk mengatur komposisi dalam foto anda dengan tips dan trik yang sudah saya jelaskan seperti:
Anda juga bisa mengkombinasikan berbagai macam arah cahaya dan jenis cahaya dengan teknik fotografi untuk mendapatkan foto yang artistik. Cahaya yang datang berbeda-beda terkadang menimbulkan masalah bagi fotografer, bagi fotografer yang sudah cukup handal maka dia dapat mengatur posisi untuk mendapatkan cahaya dan sudut pemotretan yang tepat. Dan satu hal lagi agar anda cermati untuk mengambil foto secara horizontal atau vertikal. Horizontal dapat digunakan untuk menangkap suasana di sekitar objek dan vertikal akan cocok untuk digunakan sudut pengambilan  foto yang dimaksudkan memfokuskan pada objek saja.
sumber : lensafotografi.com

Tips Fotografi Untuk Pemula


Fotografer pemula sering kali terkejut ketika menyadari bahwa lensa mahal yang baru mereka beli terasa tidak tajam di setiap pengaturan aperture. Jika sobat bertanya pada fotografer yang lebih berpengalaman dalam artian profesional, mereka akan menginformasikan bahwa ada perbedaan dalam hal ketajaman gambar di setiap aperture yang kita gunakan. Setiap lensa memiliki aperture optimal dimana dia akan bekerja dengan optimal, dengan kata lain kita menyebutnya dengan hasil yang tajam.

aperture priority


Aperture yang menghasilkan foto paling tajam atau biasa disebut dengan "Sweet Spot" sangat beragam dari lensa ke lensa, tetapi sebagai patokan, kebanyakan lensa memiliki "Sweet spot" ketika mereka diturunkan antara 2 atau 3 stop dari aperture maksimum. Sebagai contoh pada lensa yang memiliki aperture maksimum f/2.8 memiliki "sweet spot" di aperture f/8.0.

Lalu bagaimana Kita mengetahui "Sweet Spot" dari Lensa?

Sebenarnya ada satu cara yang sederhana dan menyenangkan untuk menguji lensa-lensa tersebut. Sobat hanya membutuhkan sebuah tripod dan koran. Untuk melakukan test atau pengujian ini yang harus kalian lakukan adalah dengan menempelkan selembar koran di tembok, dan pastikan mendapat cahaya yang cukup. Kedua, pasang kamera kalian di sebuah tripod, lihatlah pada waterpas di tripod untuk memastikan bahwa kamera dan dinding benar-benar sejajar. Ambillah serangkaian foto dengan exposure paling lebar hingga paling sempit dengan menurunkan satu stop tiap jepretan/frame (jangan lupa untuk melakukan perubahan pada shutter speed agar mendapatkan exposure yang pas serta konsisten.) Teruslah memotret sampai kalian telah mendapatkan satu exposure (foto) untuk setiap aperture.

Sobat kemudian bisa mendownload atau mentransfer foto-foto tersebut ke Personal Computer (PC), dan buka semua foto tersebut lalu bandingkan! Bandingkan hasil foto menggunakan metadata atau yang sering disebut dengan EXIF, untuk melihat berapa pengaturan aperture yang digunakan. Sobat jangan terkejut ketika melihat hasil perbandingannya, sering kali hasil ketajamannya berbeda di setiap aperture.
sumber : infotografi.com

Teknik Fotografi Untuk Pemula


  1. Pahami dahulu bagaimana kamera anda bekerja. Coba pelajari tombol-tombol di kamera anda, pahami fungsinya apa saja. Jangan lupa menu dan fungsi-fungsi juga, buku petunjuk atau manual book jangan sampai hilang karena buku ini penting bila kamera anda berbeda dengan kamera yang banyak digunakan orang. Aplikasi teknik fotografi apapun tanpa penguasaan kamera DSLR hasilnya tidak akan maksimal. Sekedar pengetahun ada baiknya anda juga mengerti perbedaan antara kamera DSRL yang professional dan pemula, kenapa? Sebenarnya prinsip kamera semua sama namun ada beberapa fasilitas pada kamera DSLR professional yang tidk ada di kamera pemula.  Anda bisa membaca kembali post anatomi Kamera DSLR dan perbedaan kamera DSLR Pemula dan Proffesional
  2. Selanjutnya adalah mempelajari tiga kompenen penting dalam fotografi yang sering disebut juga segitiga eksposure yaitu: shutter speed, aperture, dan ISO. Terkadang beberapa fotografer melakukan kombinasi dari ketiga hal diatas dan menciptakan teknik fotografi yang baru. Semisal shutter speed rendah dengan Aperture besar untuk memotret low light dimalam hari.
a.  Shutter speed
Penjelasan secara teoritis silakan baca post tiga komponen penting fotografi-shutter speed. Coba anda bermain-main sekaligus bereksperimen dengan shutter speed, tau dimana letak pengaturan shutter speed kan? Silahkan baca kembali tulisan diatas. Anda bisa bereksperimen di jalan, foto salah satu kendaraan yang lewat dari pinggir jalan dengan penaturan  shutter speed 1/30 dan 1/100. Bandingkan hasilnya diantara dua kecepatan shutter.  Pada angkan 1/30 hasil nya, objek foto akan seperti berkelebat sedangkan pada angka 1/100 objek foto tampak seperti membeku.
b. Aperture
Penjelasan teoritisnya bisa dilihat pada post tiga komponen penting fotografi: Aperture. Aperture dalam bahasa Indonesia berarti diafragma kamera. Aperture juga erat kaitannya dengan Depth of Field (Dof), silahkan baca teorinya di Memahami Depth of Field. Semakin besar anda membuka aperture dan ditandai dengan angka bukaan yang kecil f 1.8, f 2.4, maka semakin banyak cahaya yang masuk kedalam sensor/film. Silahkan anda mencoba memfoto objek dengan bukaan aperture yang besar semisal dengan f 1.8 maka hasilnya background akan blur dan tajam hanya pada objek saja biasanya teknik fotografi ini digunakan untuk fotografi portrait. Berbeda bila anda memfoto dengan aperture dengan bukaan kecil seperti f 8/ f 11 maka seluruh bagian foto akan tampak tajam dan teknik fotografi ini cocok untuk fotografi landscape.
c. ISO
Sebelum saya memberikan contoh dalam penggunaan ISO ada baiknya membaca post tiga komponen penting dalam fotografi: ISO. Hal ini penting bagi pemula karena penggunaan ISO sangat terkaitan dengan noise, dengan ISO yang rendah maka noise di foto akan berkurang dan ini salah satu tips mengatasi noise. Anda bisa bereksperimen dengan mengubah-ubah angka ISO di kamera anda pada saat memotret foto. Hasilnya silahkan lihat anda memperbesar foto di computer, Akan terlihat perbedaan  yang jelas. Salah satu teknik untuk mendapatkan foto yang tajam anda harus mengkombinasikan ISO yang rendah dengan aperture bukaan besar, teknik fotografi ini mudah digunakan dan diaplikasn dan hasilnya memuaskan.
  1. teknik fotografi
    Dalam sebuah foto ada baiknya menambah prinsip seni, unsur visual, sudut pandang dan the rule of third agar menghasilkan komposisi foto yang menarik
    Langkah ketiga yang perlu anda pelajari agar foto anda terlihat menarik adalah adalah memahami
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan dan tekanan. Prinsip keseimbangan ini sangat penting karena tanpa keseimbangan yang tepat maka foto akan terlihat ganji. Aplikasi dari teknik fotografi ini semisal  anda menemukan  beberapa  obyek batu yang berwarna ringan (terang) lalu anda hendak memotretnya maka yang diperlukan adalah anda perlu mencari sesuatu yang gelap untuk mengimbanginya dengan bebatuan yang gelap. Selanjutnya menimbulkan pada tekanan pada foto anda, ada beberapa macam cara seperti objek yang kontras, mengisolasi objek, penempatan objek yang tepat, objek yang menampilkan irama, dan kesatuan dari cara-cara yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Didalam foto sebaik anda menambahkan unsur visual seperti garis, bidang (shape), warna, texture, dan pola. Foto akan terasa hampa bila dan kosong bila anda tidak beberapa unsur tersebut, tidak perlu semuanya paling tidak satu terutama untuk fotografi landscape kaena hal ini yang menjadikan foto tersebut menarik.
teknik fotografi
Aplikasi The Rule Of third membuat foto menjadi lebih menarik
Memilih juga sangat penting, persepektif juga dapat ditimbulka memalui pengambilan sudut foto. Ada beberapa cara untuk pengambilan sudut foto dan  semuanya akan menampilkan karakteristik foto yang berbeda-beda. Sudut pengambilan gambar  tergantung fotografer menempatkan kamera untuk mengambil sebuah objek. Pengambilan sudut gambar akan sangat mempengaruhi pemirsa yang melihat foto anda  sekaligus teknik fotografiini akan mempengaruhi hasil foto yang anda ambil. Sudut pengambilan ada beberapa macam seperti profile angle, full frontal angle, side angle, high angle, low angle, dan back angle. Untuk memahami bagaimana aplikasi teknik fotografi ini silahkan baca kembali post saya Tips Teknik Fotografi Pengambilan Sudut Foto.
The rule of third adalah cara menempatkan objek di dalam frame foto. The rule of thirds adalah pembagian bidang gambar menjadi tiga bagian vertical dan tiga bagian horizontal. Garis-garis vertical dan horizontal ini merupakan  posisi penempatan objek paling ideal. Dalam dunia fotografi, the Rule of third atau aturan 1/3 bagian adalah petunjuk bagaimana caranya memposisikan obyek di 1/3 bagian dalam foto agar lebih enak dilihat. Teknik fotografi ini juga termasuk dalam mengkomposisikan obyek kedalam satu frame, dengan posisi yang tepat mengikuti acuan aturan sepertiga itu. Aturan ini mungkin lebih tepat disebut sebagai panduan, sebab tidak selamanya penempatan obyek di 1/3 bagian foto itu nikmat untuk dilihat bergantung dari obyek dan hasil foto yang dihasilkan oleh fotografer.
sumber : lensafotografi.com